Kamis, 20 Juni 2013

FORMASI setahun berbagi.

Selamat Ulang Tahun FORMASI.....
Teruskan cita2 luhurmu...
Perjalanan masih panjang dan berliku....
Tetapi tetaplah berbagi dan peduli...

1th FORMASI

FORMASI lahir hari Rabu,20 Juni 2012 pukul 13.49 dgn harapan spt yg tertulis pd 'cita2 luhur'....   

Cita-cita Luhur
by Arvadi Thoras Hutagalung on Wednesday, 20 June 2012 at 13:49 ·

sdh lama sy ingin membentuk suatu wadah komunikasi informal yg intend utk pengembangan pendidikan dgn org2 disekitar sy secara intens tp blm pernah kesampaian.... dgn alasan klise.... blm sempat... blm ada waktu... sibuk... dll...dll... yg hanya sbg pembelaan diri dari sifat2 egois... malas.... dan tdk peduli sesama.... hehehe.

betul... hati nurani tdk bisa diingkari.... hrs diikuti... walaupun secara objektif dia salah... begitu kata teori... hehehe...
Utk tdk menjadi sekedar teori yg semakin lama semakin menggunung... mungkin ini saatnya sy praktekkan secara intens

Niat baik ini sy awali dgn org2 yg sehari2 sy jumpai.... Keluarga Besar Lepisi.... Mhs Lepisi.... Alumni Lepisi.... dgn membentuk suatu wadah yg meminimalkan sekat2... golongan2....strata sosial.... apa lagi yg namanya menyangkut ras... suku... agama... partai.... pasti sy bilang.... NO.... hehehe....

Utk itu perlu wadah... utk komunikasi informal.... muncullah kata 'FORMASI'.... Singkatan dari FORUM MAHASISWA LEPISI.
tp sewaktu sy publish di fb... ada alumni yg comment.... apakah alumni boleh gabung.... sy berpikir sejenak.... hehehe...

sy jwb.... BOLEH... dgn tetap di wadah FORMASI.... sehingga FORMASI sy create menjadi.... FORum Mahasiswa dan Alumni lepiSI..... FORMASI jg kan?.... hehehee

ok... ntar sy lanjut lg... kegiatan awal... kunjungan dan memberi bantuan ke ANAK LANGIT Tangerang.... SUKSES ya.

Satu tahun sudah... FORMASI cukup mampu mewujudkan cita2 luhur tersebut dgn melakukan kegiatan sosial dgn mengunjungi dan memberi bantuan ke berbagai tempat yg antara lain adalah: 
1. kunjungan ke warga Sintanala
2. yayasan Rumah Yatim
3. yayasan Wali Songo
4. yayasan Maktabul Aitam
5. yayasan Al-Firdaus
6. yayasan Kunci Cahaya
7. yayasan Nurul Jadid
8. yayasan As-Sodiqiah
9. yayasan Al-Kautsar
10.Panti Asuhan Abigail Pamulang
11.Acara Tutup Tahun 2012 bersama anak jalanan di kampus Lepisi
Masih banyak yg harus dikerjakan.... masih banyak yg harus dibantu.... masih banyak yg perlu dibagi.
Di ulang tahun yg pertama FORMASI ini, saya dgn bangga mengucapkan... SELAMAT ULANG TAHUN FORMASI....
TERUSLAH BERKARYA UTK MASYARAKAT.... SHARE AND CARE....
Sekarang, Kamis tgl 20 Juni 2013.... FORMASI genap satu tahun berbagi dan peduli sesama.... SELAMAT.

Rabu, 24 Oktober 2012

Teman Semu


Walaupun sangat banyak definisi tentang teman (persahabatan/pertemanan), pada hakekatnya teman memiliki empat elemen dasar:
- Teman adalah hubungan antara paling sedikit dua orang yg tidak terikat hubungan darah.
- Teman bersifat sukarela.
- Teman tidak memiliki dasar kontrak hukum/legal.
- Teman bersifat timbal balik.
Sepertinya ada sebuah konsensus informal bahwa teman bukanlah orang yg dekat dengan kita secara seksual, bukan juga kekasih karena hubungan yg ada akan menjadi lebih dari sekedar pertemanan.

Di luar dari prinsip dasar di atas, ada banyak pendapat mengenai apa saja syarat pertemanan, termasuk rasa saling percaya, empati, kejujuran, kerahasiaan, kebersamaan, perhatian, kasih sayang, teman sejiwa, kesamaan minat, kebersamaan dalam melakukan suatu aktivitas, dan tempat mencurahkan isi hati yaitu seseorang yg selalu bisa diandalkan dan ada di samping kita membantu kita bukan hanya sekedar pepesan kosong.
Hal yg paling nyata dan juga paling penting dari semua itu adalah, seorang teman adalah seseorang yg Anda sukai dan menyukai Anda, dan orang yg memiliki kehangatan hubungan dengan Anda.

Penting untuk diingat bahwa istilah umum 'teman' dibagi dalam tiga kategori berdasarkan pada tingkat keakraban: biasa, dekat, dan karib.
Seorang teman biasa adalah sebuah lompatan besar dari sekedar kenalan. Ada suatu ikatan antara teman biasa walaupun tidak sedekat atau seerat teman dekat atau teman karib.
Walaupun tidak lebih intim dibanding teman dekat atau teman karib, rasa saling percaya dan menyukai satu sama lain yg tidak dibuat-buat, dan saling berbagi harus tetap ada dalam sebuah pertemanan biasa yg positif dan sehat.

Beberapa tanggapan orang mengenai teman dekat dapat diperoleh dari beberapa harapan berikut ini:
- Seorang teman dekat adalah seseorang yg membuat Anda bisa menjadi diri sendiri ketika berada di dekatnya.
- Seorang teman dekat adalah seseorang yg Anda bisa andalkan pada saat Anda membutuhkan sesuatu.
- Seorang teman dekat adalah seseorang yg mampu mendengar Anda tanpa menghakimi, yg tidak pernah menyela atau menceritakan masalah yg dia hadapi ketika Anda sedang bercerita tentang masalah Anda. Dia tidak egois.

Seorang teman karib idealnya memiliki semua kriteria yg dibutuhkan utk menjadi teman dekat tetapi dengan perbedaan mendasar: teman paling utama.

Selain kategori teman sebagai teman biasa, dekat, dan karib, Anda mungkin perlu belajar mengenali dan menghindari teman semu (pseudo). Ini adalah hubungan yg memiliki karakteristik yg pada akhirnya membuktikan bahwa hubungan tersebut bukan pertemanan sama sekali.
Sebagaimana telah didefinisikan sebelumnya, sebuah pertemanan harus bersifat dua arah. Sebaliknya, pertemanan palsu tidak ada saling berbagi: pertemanan semu sifatnya satu arah.

Ada dua jenis dasar pertemanan semu: teman saat baik dan teman saat buruk. Teman saat baik adalah jenis teman merusak dan berbahaya yg paling banyak ditemukan, seseorang yg selalu ada untuk Anda ketika semuanya berlangsung baik tetapi kemudian menghilang tak tentu rimbanya ketika situasi memburuk.
Bagaimana Anda mengenali teman seperti ini? Kapan Anda bisa tau bahwa tingkah laku yg seperti itu merupakan tanda dari teman semu atau kapan Anda bisa tau bahwa sebenarnya bukan pertemanan yg terjadi yg bisa membuat Anda menjauhinya?
Pertama, Anda harus melihat apakah ada pola yg berulang: dia selalu ada tetapi ketika Anda meminta bantuan dia terus menerus menghilang atau mengatakan: 'maaf jangan sekarang, lain kali saya pasti bantu kamu.' Kali berikutnya, kalimat tersebut kembali berulang.
Berikutnya, Anda perlu menanyakan diri Anda beberapa pertanyaan dan menjawab dengan jujur:
- Apakah Anda terlalu banyak menuntut?
- Apakah Anda bersikap tidak realistik mengenai apa yg bisa teman Anda berikan dan lakukan untuk Anda?
- Apakah Anda mengharapkan dia selalu ada untuk Anda lebih dari apa yg bisa diharapkan dari anggota keluarga Anda?
- Apakah Anda memperlakukan teman Anda sebagai bank, terapis, dokter, atau pemberi perhatian?
- Apakah ada tantangan ataupun tuntutan yg besar terhadap teman Anda tadi?
Jika ternyata Anda telah bersikap realistik mengenai harapan Anda terhadap teman Anda dan apa yg Anda harapkan dari pertemanan dengannya, tetapi teman Anda masih tidak ada ketika Anda membutuhkannya maka dia cuma teman kala senang, pertemanan semu.
Cara terbaik untuk tidak terlibat terlalu dalam dengan teman semacam ini adalah Anda harus waspada mengenai cara dia merespon permintaan kecil Anda ketika Anda memerlukan pertolongan. Apakah dia mendengarkan Anda ketika Anda bicara, atau apakah dia lebih peduli mengenai apa yg dia ingin katakan? Apakah permintaan kecil Anda dikabulkan atau diabaikan? Apakah dia terlalu banyak cari alasan tentang mengapa dia sering kali mengecewakan Anda?

Yang lebih berbahaya dari teman kala senang adalah teman kala susah yg lebih jarang dikenal. Teman semacam ini melakukan perang pikiran yg jika tidak segera dikenali dapat mempengaruhi perkembangan diri Anda, atau harga diri Anda.
Teman ini ingin Anda selalu memiliki masalah dan dirundung malang. Jika Anda bertemu dengan teman ini ketika hidup Anda sedang mengalami masalah, teman ini akan memberi Anda pertanda jelas atau samar bahwa dia tidak akan ada disamping Anda ketika masalah Anda selesai. Teman semacam ini secara langsung maupun tidak juga berusaha semua hubungan dan karir yg Anda miliki berubah buruk. Teman ini berusaha mempermalukan Anda secara pribadi maupun profesional atau mengatur kemalangan dengan cara memberi Anda informasi yg salah ataupun rekomendasi atau referensi yg ditawarkan dengan nada negatif maupun ambivalen.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yg Anda perlu tanyakan kepada diri sendiri untuk menentukan apakah seorang teman ternyata teman semu kala susah:
- Apakah pernah (lebih dari sekali) saran teman ini menimbulkan hal yg memalukan bagi diri Anda secara pribadi maupun profesional?
- Apakah teman ini lebih sering ada untuk Anda ketika situasi sedang buruk atau sedang baik?
- Apakah Anda mendeteksi kecemburuan berlebihan atau bahkan amarah ketika Anda berbagi kabar baik dengannya dibandingkan tepukan di punggung dan dukungan ketika Anda sedang bersedih?
Akhirnya, tulisan ini saya tutup dengan sebuah kalimat bijak: 'a friend in need is a friend indeed'...... semoga bermanfaat.
(disarikan dari buku 'When Friendship Hurts' by Jan Yager, Ph.D)

Selasa, 23 Oktober 2012

21 Jenis Teman Yg Berpotensi Negatif

Tidak ada cara paten memprediksi bahwa seorang teman tertentu akan berubah menjadi sahabat positif yg bisa diandalkan atau sebaliknya, hubungan negatif yg akan menyebabkan kekacauan emosional bagi Anda atau bahkan lebih buruk dari itu. Karena teman negatif atau berbahaya tidak mudah dikenali, waspada adalah sikap paling bijaksana.
Mengenali 21 jenis teman yg berpotensi negatif mungkin akan membantu Anda mengevaluasi kembali teman2 yg Anda miliki sekarang, dan juga mengkaji persahabatan di masa lalu atau persahabatan yg potensial.
Ke 21 jenis teman yg berpotensi negatif itu adalah:
1. The Promise Breaker.... si pengingkar janji - terus menerus mengecewakan Anda atau mengingkari janji.
2. The Taker... si tukang pinjam - sering meminjam dan tdk pernah mengembalikan barang2 yg dipinjam.
3. The Double Crosser... si pengkhianat - mengkhianat Anda mentah2.
4. The Risk Taker... si gemar risiko - membahayakan Anda krn tingkah laku yg berbahaya atau melanggar hukum.
5. The Self Absorbed... si egois - tak pernah punya waktu mendengarkan Anda.
6. The Cheat... si curang - berbohong mengenai atau mencuri kekasih Anda.
7. The Discloser... si mulut besar - mengkhianati rasa percaya Anda.
8. The Competitor... si gemar kompetisi - berkompetisi berlebihan dgn Anda dan menginginkan semua yg Anda punya, hubungan, pekerjaan, harta.
9. The One Upper... si saya lebih baik - selalu ingin lebih dari Anda.
10.The Rival... si penyerobot - menginginkan apapun yg Anda miliki dan berusaha mengambil milik Anda.
11.The Fault Finder... si pencari kesalahan - terlalu kritis.
12.The Downer... si penyedih - selalu negatif, tanpa semangat, dan sedih sehingga membuat Anda merasakan hal yg sama.
13.The Rejecter... si pembenci - tdk menyukai Anda dan menunjukkannya kepada Anda.
14.The Abuser... si penganiaya - menganiaya Anda dgn kata2, secara fisik atau secara seksual.
15.The Loner... si penyendiri - lebih suka menyendiri daripada bersama seorang teman.
16.The Blood Sucker... si penghisap darah - gemar bergantung secara berlebihan.
17.The Therapist... si penganalisa - selalu perlu menganalisa semua hal dan memberi nasehat atas segala hal.
18.The Interloper... si tukang ikut campur - terlalu melibatkan diri dalam hidup Anda.
19.The Copycat... si peniru - berusaha meniru segala aspek diri Anda.
20.The Controller... si tukang atur - mendominasi Anda atau persahabatan yg Anda miliki.
21.The Caretaker... si terlalu perhatian - merasa perlu menjadi penjaga, orang tua, dan bukan sebagai teman sederajat.
Mengenali apa yg mungkin menyebabkan tingkah laku di atas dan belajar bagaimana menangani mereka bisa memberi Anda ketenangan batin. Tetapi tetap ada pertanyaan mengenai seberapa dalam sifat tersebut. Anda mungkin mengenali beberapa dari jenis teman di atas ada dalam diri Anda sendiri atau dalam diri seorang teman, tetapi kemunculan sifat tersebut mungkin terlau kecil atau tidak berarti sehingga tidak menyebabkan masalah.
Semoga bermanfaat.
( Sumber: buku 'When Friendship Hurts' by Jan Yager,Ph.D.2002.)

Minggu, 30 September 2012

Tawuran itu dari rumah bukan dari sekolah

Tawuran pelajar terjadi lagi, sampai memakan korban, komentar bermunculan disetiap media, hampir semua mengatakan 'semoga ini kejadian terakhir', 'ini tdk bisa dibiarkan, dan hrs berhenti disini'. Tapi, belum lama komentar itu disampaikan,tawuran terjadi lagi dan terjadi lagi.... hmm...
Guru, ahli2 pendidikan, psikolog, bahkan ahli gizi mencoba menjawab masalah tawuran ini dari sudut pandangnya masing2, yg mungkin sedikit banyaknya bisa kita pelajari utk mencari solusi yg tepat mengatasi tawuran pelajar ini,baik dlm jangka pendek maupun jangka panjang.

Tawuran adalah istilah lain dari konflik, pertentangan, perkelahian, dan pertengkaran. Penyebab tawuran sangat kompleks, sehingga diperlukan penelitian yang mendalam pada sekolah-sekolah yang sering tawuran. Akan tetapi, tawuran secara sederhana dapat dipetakan pada dua faktor.
Pertama, faktor internal yang meliputi kehidupan rumah tangga dan sekolah tempat pelajar belajar. Faktor internal ini memegang peranan penting dalam pembinaan dan pendidikan anak.
Institusi pertama adalah rumah tangga, yang belakangan ini dengan berbagai kesibukan orang tua, sering abai dan lupa dalam membina dan mendidik serta menanamkan akhlak mulia pada putera-puterinya. Pada hal masa pertumbuhan anak, sangat memerlukan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya dan penanaman nilai-nilai akhlak yang mulia serta keteladanan.
Institusi internal kedua ialah sekolah. Guru memegang peranan yang amat penting. Karena setiap hari merekalah yang berhubungan dan bersentuhan langsung dengan pelajar. Hanya saja banyak guru di berbagai sekolah pemerintah lebih dominan sebagai pegawai, bukan sebagai pendidik.
Kedua, faktor eksternal yaitu lingkungan masyarakat dan media. Harus diakui dunia pendidikan tidak didukung oleh lingkungan masyarakat yang kondusif dan pemberitaan media yang edukatif. Sejatinya harus ada sinergitas antara orang tua, sekolah, dan masyarakat dalam pembinaan dan pendidikan akhlak atau watak pelajar.

Psikolog Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Ferdinand Hindiarto menilai maraknya tawuran pelajar akibat pendidikan di sekolah yang tak menanamkan empati pada siswa.
"Kurikulum pendidikan sekarang ini hampir tidak memberi porsi penanaman empati, rasa, dan pengolahan hati di kalangan siswa. Semua cenderung mementingkan aspek akademik," katanya.
 Penanaman empati kepada kalangan siswa sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan rasa saling menghormati, saling memahami, dan saling menyayangi, tetapi sayangnya porsinya dalam kurikulum minim.
Kalaupun ada penanaman empati, cenderung diberikan sebatas pengetahuan yang tentu tidak akan efektif, sebab empati berkaitan dengan rasa yang harus ditanamkan, bukan hanya sekadar diajarkan.
 Cara menumbuhkan empati di kalangan siswa banyak sekali, misalnya program live in yang mengharuskan siswa tinggal sementara dan membaur dengan kalangan masyarakat kurang beruntung.
Bisa pula dengan mengajak melihat kehidupan anak jalanan, pengamen, atau menjenguk temannya yang sakit. Di situlah empati akan muncul, merasakan penderitaan orang lain, sulitnya mencari uang. Anak-anak sekarang ini memikul beban yang berat karena pembelajaran sekolah yang terus menggelontor materi-materi akademis, di sisi lain mereka juga sedang mencari bentuk konsep diri.
Padahal, pencarian bentuk konsep diri bagi anak usia remaja bukanlah hal yang gampang, namun memerlukan banyak bimbingan dan panduan, baik dari orang tua, keluarga, dan guru-guru di sekolah.
Remaja butuh berekspresi dan beraktualisasi dalam pencarian konsep diri. Namun, banyak sekolah tidak menyediakan ruang untuk itu. Akhirnya, mereka menyalurkannya lewat tawuran.
Pada saat yang sama, masyarakat dan lingkungan juga tidak mendukung dalam pencarian konsep diri, seperti aksi kekerasan di masyarakat yang disuguhkan sebagai pemandangan sehari-hari bagi kalangan remaja.

Pendapat lain mengatakan,ada dua faktor penyebab terjadinya tawuran antar pelajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Yang dimaksud dengan faktor internal di sini adalah faktor yang berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru oleh remaja dalam menanggapi lingkungan pergaulan di sekitarnya dan semua pengaruh dari luar. Perilaku merupakan reaksi ketidakmampuan dalam melakukan adaptasi terhadap lingkungan sekitar.
Sedangkan faktor eksternal adalah sebagai berikut:
1. faktor keluarga
a. baik buruknya rumah tangga atau berantakan dan tidaknya sebuah rumah tangga.
b. perlindungan lebih yang diberikan orang tua.
c. penolakan orang tua, ada pasangan suami istri yang tidak pernah bisa memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu.
d. pengaruh buruk dari orang tua, tingkah laku kriminal dan tindakan asusila.
2. Faktor lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan bisa berupa bangunan sekolah yang tidak memenuhi persyaratan, tanpa halaman bermain yang cukup luas, tanpa ruangan olah raga, minimnya fasilitas ruang belajar, jumlah murid di dalam kelas yang terlalu banyak dan padat, ventilasi dan sanitasi yang buruk dan lain sebagainya.
3. faktor lingkungan pergaulan
Lingkungan sekitar yang tidak selalu baik dan menguntungkan bagi pendidikan dan perkembangan remaja.

 Faktor utama adalah dari rumah,faktor keluarga, proses panjang yg dilakukan orang tua dlm mendidik anaknya dlm memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani si anak.Secara jasmani sangat berhubungan dgn asupan nutrisi dan gizi yg diterima si anak.
Pemenuhan nutrisi dan gizi anak sejak dalam kandungan menentukan kehidupan anak itu. Penelitian epidemiologis menunjukkan ada hubungan antara isu kesehatan jangka panjang dan gizi awal anak. Kelebihan atau kekurangan gizi pada masa kanak-kanak bisa mempengaruhi emosi. Juga di saat dewasa bisa mengidap obesitas (kegemukan), diabetes, penyakit jantung, darah tinggi, mudah emosi, dan lain-lain.
"Kalau saat ini remaja banyak yang terlibat tawuran, perlu dilihat kembali nutrisi pada 1.000 hari pertama umur mereka," kata Dr dr Saptawati Bardosono, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
 Jika nutrisi pada 1.000 hari pertama umur anak tidak terpenuhi, akan terjadi gangguan fungsi otak. Secara kognitif, apa yang dipikirkan, dirasakan, diatur oleh otak. Jika fungsi otak bermasalah, perilaku juga bermasalah: emosional, cepat marah.

Secara rohani,orangtua jg tetap hrs menjalankan tugas yg berat,utk menyeimbangkan perkembangan anak secara baik.
Pengamat anak, Seto Mulyadi, menilai, kekerasan dan tawuran yang dilakukan para pelajar saat ini, dikarenakan penekanan terhadap pendidikan spiritual sudah mulai dilupakan oleh orang tua.
Saat ini orang tua hanya menekankan kepada rangking, ujiannya berapa, tanpa mengajarkan bentuk-bentuk keteladanan.
Padahal, dalam visi pendidikan Indonesia pertama kali yang diterapkan etika, kemudian estetika.  Etika seperti keteladanan yang akan membuat pelajar menjauhi tindakan-tindakan kekerasan.
Untuk estetika contoh berbicara sopan santun, dapat melatih anak untuk menjadi pribadi yang baik.

  Kartini Kartono,yg menekankan pd faktor keluarga (orang tua), menyebutkan bahwa untuk mengatasi tawuran antar pelajar atau kenakalan remaja pada umumnya adalah:
a. banyak mawas diri, melihat kelemahan dan kekurangan sendiri, dan melakukan koreksi terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dan tidak menuntun
 b. memberi kesempatan kepada remaja untuk beremansipasi dengan cara yang baik dan sehat
c. memberikan bentuk kegiatan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan remaja zaman sekarang serta kaitannya dengan pengembangan bakat dan potensi remaja.
 Dryfoos, yg menekankan faktor sekolah,menyebutkan untuk mengatasi tawuran pelajar atau kenakalan remaja pada umumnya harus diadakan program yang meliputi unsur-unsur berikut:
a. program harus lebih luas cakupannya daripada hanya sekedar berfokus pada kenakalan
b. program harus memiliki komponen-komponen ganda, karena tidak ada satu pun komponen yang berdiri sendiri sebagai peluru ajaib yang dapat memerangi kenakalan
c. program harus sudah dimulai sejak awal masa perkembangan anak untuk mencegah masalah belajar dan berperilaku
d. sekolah memainkan peranan penting
e. upaya-upaya harus diarahkan pada institusional daripada pada perubahan individual,yang menjadi titik berat adalah meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak yang kurang beruntung
f. memberi perhatian kepada individu secara intensif dan merancang program unik bagi setiap anak merupakan faktor yang penting dalam menangani anak-anak yang berisiko tinggi untuk menjadi nakal
g. manfaat yang didapatkan dari suatu program sering kali hilang saat program tersebut dihentikan, oleh karenanya perlu dikembangkan program yang sifatnya berkesinambungan.

 Psikolog dan Dosen Muda Universitas Padjadjaran Bandung Fredrick Dermawan Purba mengatakan, lingkungan berperan penting atas terjadinya tawuran antar pelajar.
Ini disebut faktor peer-pressure, di mana kecenderungan remaja ketika mereka mengadopsi atau mengikuti nilai-nilai atau perilaku dari orang lain karena merasa mendapatkan tekanan untuk melakukan itu agar mengikuti keinginan lingkungan. Baik tekanan itu mereka rasakan atau pikiran. Jadi, mereka terpaksa untuk mengikuti kesamaan di lingkungan mereka, walau sebenarnya tidak ingin memilih hal tersebut.   

Kesimpulan yg dpt ditarik dari permasalahan tawuran yg terus terjadi ini, dibagi kedlm 3 faktor utama,yaitu :
1.Rumah/Keluarga/Orang Tua
Keluarga adalah faktor utama pembentukan karakter anak,yg menjadi sikap dan perilaku anak kelak, yg meliputi pembentukan jasmani dan rohani anak.
pembentukan jasmani yg baik didapat dari asupan nutrisi dan gizi yg baik/seimbang. Dan utk pembentukan rohani dilakukan dgn keteladanan orangtua dlm menanamkan nilai nilai budya,agama,moral dan etika.Sehingga para orang tua hrs cepat menyikapi kondisi ini dgn mengubah sikap dan perilakunya yg merupakan teladan bagi anak2nya.
2.Sekolah/Guru
Guru sedapat mungkin memberikan pendidikan dan pengajaran yg didominasi unsur kognitif menjadi lebih menyenangkan sehingga unsur afeksi dan psikomotorik yg dominan,memperlakukan siswa sbg teman, tata ruang sekolah/kelas yg nyaman dan 'homey' dan guru hrs menjadi teladan.
3.Lingkungan Pergaulan lainnya.
Perbaikan lingkungan sosial spt sarana olah raga dan seni, media TV, organisasi2 pemuda dan keagamaan yg sesuai dgn perkembangan remaja.

*Sumber: berbagai sumber di internet seperti Kompas.com

Minggu, 26 Agustus 2012

Moral yg mana ???

Hmm... gak bisa tidur.... biasa terjadi di masyarakat kota yg secara fisik gak cape tp psikis justru campur aduk... hehehe...
Nah... setel musik melo.... nulis deh... hehehe... sy kira itu lebih baik..... daripada menyalahkan keadaan lebih baik meng create sesuatu utk mengubah keadaan itu.
hohohoo.... dini hari bicara moral?.... moral spt apa ya ????... tapi gak apa-apa... siapa tau membawa manfaat bagi yg lain.
Morality (from the Latin moralitas "manner, character, proper behavior") is the differentiation of intentions, decisions, and actions between those that are good (or right) and those that are bad (or wrong).... itu kata Wikipedia.
 of or relating to principles of right and wrong in behavior..... itu kata Merriam Webster Dictionary.
Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif.... itu kata kamus Indonesia.
ok... intinya... bicara moral adalah bicara baik buruknya tingkah laku manusia.... sehingga suatu perbuatan baik adalah perbuatan yg bermoral (Moral).... perbuatan buruk adalah perbutan yg tdk bermoral (Immoral).
Sekarang pertanyaannya... bagaimana mengukur perbuatan  kita sdh baik atau belum secara moral?.... dan moral yg bagaimana yg hrs ditampilkan?
Baik buruknya perilaku kita didasarkan pd norma2 moral yg berlaku....  dari nilai2 moral yg ada... yg asalnya adalah dari agama dan kebudayaan yg kita anut.
Nah... moral yg bagaimana yg hrs ditampilkan?.... hmm.... ada banyak ragam org memperagakan moralnya...
Pertama:
Seseorang akan melakukan perbuatan yg baik secara moral krn takut akan hukuman jika dia tdk melakukannya.... misalnya seorang anak yg patuh pd bapaknya.... krn kalau tdk patuh maka bapaknya akan marah atau tdk diberi uang jajan.
Kedua:
Seseorang melakukan perbuatan baik secara moral krn menguntungkan baginya.... misalnya seorang anak menolong temannya yg jatuh krn anak itu pernah menolongnya jg..... tukar menukar.... barter... hehehe...
Ketiga:
Seseorang melakukan perbuatan baik secara moral agar dibilang good boy or nice girl.... anak manis..... agar dipuji ibunya, bpknya or gurunya.... menjadi anak manis dilingkungan  dia berada.
Keempat:
Seseorang melakukan perbuatan baik secara moral apabila satu agama,suku,ras dgn dia... kalo beda... ntar dulu... hihhii...
Kelima:
hmm... apa lg ya?....seseorang melakukan perbuatan baik secara moral krn merasa satu kesatuan hukum... misalnya krn sama2 bangsa Indonesia....
Keenam:
Seseorang melakukan perbuatan  baik secara moral krn sesama manusia (universal)... tdk peduli manusia apa mereka... apa jenis kelaminnya... apa agama dan sukunya... apa golongannya... bangsa apa mereka....
So... melakukan perbuatan moral dgn alasan satu.... sesama manusia... titik... hehehe.
Nah... kita ada di moral yg mana?....pastilah setiap kita melakukan perbuatan2 moral.... yg hari demi hari lebih banyak dan lebih baik.... tapi.... moral yg mana????.... hehehe.....
Wah.... lagu melo pun sdh mau habis.... pertanda ide sdh ingin di recharge..... semoga bermanfaat.



Kamis, 23 Agustus 2012

Kesenangan itu dari hal2 yg sulit

Fenomena mudik membuat sy lebih berpikir bahwa tdk ada kesenangan tanpa kesusahan. Kita tau arti senang krn pernah mengalami ketidaksenangan... hehehee.... rumit?
Setiap tahun tradisi mudik terjadi.... setiap tahun pula terjadi habisnya tiket sebelum waktunya.... harga tiket yg naik 2 sampai 4 kali lipat.... macet dimana2.... dll... dll... tapi.... mudik tetap terjadi...
Apa yg mendorong mereka tetap melakukan mudik dgn kondisi yg sdh tau pasti tdk nyaman?... tdk mengenakkan?.... tiket yg mahal?.... jawabnya krn akan ada kesenangan kelak.... bertemu keluarga tercinta... saudara... teman2 sekampung... menikmati kembali suasana kampung yg lama ditinggal dll... dll...
Hebat bukan.... kita punya energi yg luar biasa utk  mencapai kesenangan itu...
Begitu jg saat liburan.... sdh tau Puncak macet... Taman Safari penuh dan macet.... Ancol... TMII... kb binatang Ragunan ... jln kesana semua macet... tp kita tetap datang.... semuanya utk kesenangan....
Nah... kita mau melakukan hal yg terburuk sekalipun utk kesenangan kita.
Tapi knp dlm keseharian kita jarang melakukan hal yg sulit... yg tdk nyaman utk kesenangan kita kelak?... spt hrs belajar keras utk lulus ujian... bekerja keras.... berpikir keras... membuat sesuatu dgn baik... dll... dll...??? malah cenderung cari gampangnya... gak mau susah... maunya gak usah kerja keras tp dpt duit banyak... gak usah belajar tp jadi sarjana.... gak usah urus sana sini tp semua urusan bisa beres....
hmm... ini semua terjadi krn tujuan yg gak jelas.... orientasi yg tdk menentu.... goals yg tdk ada...
Selama tujuan kita jelas... orientasi dan goal yg pasti.... serumit apapun perjalanannya pasti kita tempuh... spt fenomena mudik dan liburan tadi... semacet dan semahal apapun... dgn cara apapun dilakukan utk TUJUAN yg sdh pasti yaitu keluarga... saudara... tempat wisata/hiburan dll...
Jadi... sy semakin yakin bahwa tdk ada manusia yg malas... tdk ada manusia yg mau enaknya sj... tdk ada manusia yg mau gampangnya sj.... yg ada adalah manusia yg tdk punya TUJUAN PASTI atau manusia yg kehilangan ORIENTASI.....
ok... jadi yg paling penting dlm hidup adalah menentukan orientasi... menentukan dan memperjelas tujuan... dan kalau tujuan/orientasi sdh jelas... serumit apapun perjalanan kita... sesulit apapun... pasti kita tempuh.... bolehlah sy sebut dgn istilah FILSAFAT MUDIK.... hehehe....
Kesenangan itu dari hal yg sulit .... menjadi judul yg salah.... lebih tepatnya... kesenangan itu dari tujuan yg jelas.
Ok... lagu2 sendu ku sdh habis... dan ide pun istirahat... hehehe....