Walaupun sangat banyak definisi tentang teman (persahabatan/pertemanan), pada hakekatnya teman memiliki empat elemen dasar:
- Teman adalah hubungan antara paling sedikit dua orang yg tidak terikat hubungan darah.
- Teman bersifat sukarela.
- Teman tidak memiliki dasar kontrak hukum/legal.
- Teman bersifat timbal balik.
Sepertinya ada sebuah konsensus informal bahwa teman bukanlah orang yg dekat dengan kita secara seksual, bukan juga kekasih karena hubungan yg ada akan menjadi lebih dari sekedar pertemanan.
Di luar dari prinsip dasar di atas, ada banyak pendapat mengenai apa saja syarat pertemanan, termasuk rasa saling percaya, empati, kejujuran, kerahasiaan, kebersamaan, perhatian, kasih sayang, teman sejiwa, kesamaan minat, kebersamaan dalam melakukan suatu aktivitas, dan tempat mencurahkan isi hati yaitu seseorang yg selalu bisa diandalkan dan ada di samping kita membantu kita bukan hanya sekedar pepesan kosong.
Hal yg paling nyata dan juga paling penting dari semua itu adalah, seorang teman adalah seseorang yg Anda sukai dan menyukai Anda, dan orang yg memiliki kehangatan hubungan dengan Anda.
Penting untuk diingat bahwa istilah umum 'teman' dibagi dalam tiga kategori berdasarkan pada tingkat keakraban: biasa, dekat, dan karib.
Seorang teman biasa adalah sebuah lompatan besar dari sekedar kenalan. Ada suatu ikatan antara teman biasa walaupun tidak sedekat atau seerat teman dekat atau teman karib.
Walaupun tidak lebih intim dibanding teman dekat atau teman karib, rasa saling percaya dan menyukai satu sama lain yg tidak dibuat-buat, dan saling berbagi harus tetap ada dalam sebuah pertemanan biasa yg positif dan sehat.
Beberapa tanggapan orang mengenai teman dekat dapat diperoleh dari beberapa harapan berikut ini:
- Seorang teman dekat adalah seseorang yg membuat Anda bisa menjadi diri sendiri ketika berada di dekatnya.
- Seorang teman dekat adalah seseorang yg Anda bisa andalkan pada saat Anda membutuhkan sesuatu.
- Seorang teman dekat adalah seseorang yg mampu mendengar Anda tanpa menghakimi, yg tidak pernah menyela atau menceritakan masalah yg dia hadapi ketika Anda sedang bercerita tentang masalah Anda. Dia tidak egois.
Seorang teman karib idealnya memiliki semua kriteria yg dibutuhkan utk menjadi teman dekat tetapi dengan perbedaan mendasar: teman paling utama.
Selain kategori teman sebagai teman biasa, dekat, dan karib, Anda mungkin perlu belajar mengenali dan menghindari teman semu (pseudo). Ini adalah hubungan yg memiliki karakteristik yg pada akhirnya membuktikan bahwa hubungan tersebut bukan pertemanan sama sekali.
Sebagaimana telah didefinisikan sebelumnya, sebuah pertemanan harus bersifat dua arah. Sebaliknya, pertemanan palsu tidak ada saling berbagi: pertemanan semu sifatnya satu arah.
Ada dua jenis dasar pertemanan semu: teman saat baik dan teman saat buruk. Teman saat baik adalah jenis teman merusak dan berbahaya yg paling banyak ditemukan, seseorang yg selalu ada untuk Anda ketika semuanya berlangsung baik tetapi kemudian menghilang tak tentu rimbanya ketika situasi memburuk.
Bagaimana Anda mengenali teman seperti ini? Kapan Anda bisa tau bahwa tingkah laku yg seperti itu merupakan tanda dari teman semu atau kapan Anda bisa tau bahwa sebenarnya bukan pertemanan yg terjadi yg bisa membuat Anda menjauhinya?
Pertama, Anda harus melihat apakah ada pola yg berulang: dia selalu ada tetapi ketika Anda meminta bantuan dia terus menerus menghilang atau mengatakan: 'maaf jangan sekarang, lain kali saya pasti bantu kamu.' Kali berikutnya, kalimat tersebut kembali berulang.
Berikutnya, Anda perlu menanyakan diri Anda beberapa pertanyaan dan menjawab dengan jujur:
- Apakah Anda terlalu banyak menuntut?
- Apakah Anda bersikap tidak realistik mengenai apa yg bisa teman Anda berikan dan lakukan untuk Anda?
- Apakah Anda mengharapkan dia selalu ada untuk Anda lebih dari apa yg bisa diharapkan dari anggota keluarga Anda?
- Apakah Anda memperlakukan teman Anda sebagai bank, terapis, dokter, atau pemberi perhatian?
- Apakah ada tantangan ataupun tuntutan yg besar terhadap teman Anda tadi?
Jika ternyata Anda telah bersikap realistik mengenai harapan Anda terhadap teman Anda dan apa yg Anda harapkan dari pertemanan dengannya, tetapi teman Anda masih tidak ada ketika Anda membutuhkannya maka dia cuma teman kala senang, pertemanan semu.
Cara terbaik untuk tidak terlibat terlalu dalam dengan teman semacam ini adalah Anda harus waspada mengenai cara dia merespon permintaan kecil Anda ketika Anda memerlukan pertolongan. Apakah dia mendengarkan Anda ketika Anda bicara, atau apakah dia lebih peduli mengenai apa yg dia ingin katakan? Apakah permintaan kecil Anda dikabulkan atau diabaikan? Apakah dia terlalu banyak cari alasan tentang mengapa dia sering kali mengecewakan Anda?
Yang lebih berbahaya dari teman kala senang adalah teman kala susah yg lebih jarang dikenal. Teman semacam ini melakukan perang pikiran yg jika tidak segera dikenali dapat mempengaruhi perkembangan diri Anda, atau harga diri Anda.
Teman ini ingin Anda selalu memiliki masalah dan dirundung malang. Jika Anda bertemu dengan teman ini ketika hidup Anda sedang mengalami masalah, teman ini akan memberi Anda pertanda jelas atau samar bahwa dia tidak akan ada disamping Anda ketika masalah Anda selesai. Teman semacam ini secara langsung maupun tidak juga berusaha semua hubungan dan karir yg Anda miliki berubah buruk. Teman ini berusaha mempermalukan Anda secara pribadi maupun profesional atau mengatur kemalangan dengan cara memberi Anda informasi yg salah ataupun rekomendasi atau referensi yg ditawarkan dengan nada negatif maupun ambivalen.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yg Anda perlu tanyakan kepada diri sendiri untuk menentukan apakah seorang teman ternyata teman semu kala susah:
- Apakah pernah (lebih dari sekali) saran teman ini menimbulkan hal yg memalukan bagi diri Anda secara pribadi maupun profesional?
- Apakah teman ini lebih sering ada untuk Anda ketika situasi sedang buruk atau sedang baik?
- Apakah Anda mendeteksi kecemburuan berlebihan atau bahkan amarah ketika Anda berbagi kabar baik dengannya dibandingkan tepukan di punggung dan dukungan ketika Anda sedang bersedih?
Akhirnya, tulisan ini saya tutup dengan sebuah kalimat bijak: 'a friend in need is a friend indeed'...... semoga bermanfaat.
(disarikan dari buku 'When Friendship Hurts' by Jan Yager, Ph.D)
- Teman adalah hubungan antara paling sedikit dua orang yg tidak terikat hubungan darah.
- Teman bersifat sukarela.
- Teman tidak memiliki dasar kontrak hukum/legal.
- Teman bersifat timbal balik.
Sepertinya ada sebuah konsensus informal bahwa teman bukanlah orang yg dekat dengan kita secara seksual, bukan juga kekasih karena hubungan yg ada akan menjadi lebih dari sekedar pertemanan.
Di luar dari prinsip dasar di atas, ada banyak pendapat mengenai apa saja syarat pertemanan, termasuk rasa saling percaya, empati, kejujuran, kerahasiaan, kebersamaan, perhatian, kasih sayang, teman sejiwa, kesamaan minat, kebersamaan dalam melakukan suatu aktivitas, dan tempat mencurahkan isi hati yaitu seseorang yg selalu bisa diandalkan dan ada di samping kita membantu kita bukan hanya sekedar pepesan kosong.
Hal yg paling nyata dan juga paling penting dari semua itu adalah, seorang teman adalah seseorang yg Anda sukai dan menyukai Anda, dan orang yg memiliki kehangatan hubungan dengan Anda.
Penting untuk diingat bahwa istilah umum 'teman' dibagi dalam tiga kategori berdasarkan pada tingkat keakraban: biasa, dekat, dan karib.
Seorang teman biasa adalah sebuah lompatan besar dari sekedar kenalan. Ada suatu ikatan antara teman biasa walaupun tidak sedekat atau seerat teman dekat atau teman karib.
Walaupun tidak lebih intim dibanding teman dekat atau teman karib, rasa saling percaya dan menyukai satu sama lain yg tidak dibuat-buat, dan saling berbagi harus tetap ada dalam sebuah pertemanan biasa yg positif dan sehat.
Beberapa tanggapan orang mengenai teman dekat dapat diperoleh dari beberapa harapan berikut ini:
- Seorang teman dekat adalah seseorang yg membuat Anda bisa menjadi diri sendiri ketika berada di dekatnya.
- Seorang teman dekat adalah seseorang yg Anda bisa andalkan pada saat Anda membutuhkan sesuatu.
- Seorang teman dekat adalah seseorang yg mampu mendengar Anda tanpa menghakimi, yg tidak pernah menyela atau menceritakan masalah yg dia hadapi ketika Anda sedang bercerita tentang masalah Anda. Dia tidak egois.
Seorang teman karib idealnya memiliki semua kriteria yg dibutuhkan utk menjadi teman dekat tetapi dengan perbedaan mendasar: teman paling utama.
Selain kategori teman sebagai teman biasa, dekat, dan karib, Anda mungkin perlu belajar mengenali dan menghindari teman semu (pseudo). Ini adalah hubungan yg memiliki karakteristik yg pada akhirnya membuktikan bahwa hubungan tersebut bukan pertemanan sama sekali.
Sebagaimana telah didefinisikan sebelumnya, sebuah pertemanan harus bersifat dua arah. Sebaliknya, pertemanan palsu tidak ada saling berbagi: pertemanan semu sifatnya satu arah.
Ada dua jenis dasar pertemanan semu: teman saat baik dan teman saat buruk. Teman saat baik adalah jenis teman merusak dan berbahaya yg paling banyak ditemukan, seseorang yg selalu ada untuk Anda ketika semuanya berlangsung baik tetapi kemudian menghilang tak tentu rimbanya ketika situasi memburuk.
Bagaimana Anda mengenali teman seperti ini? Kapan Anda bisa tau bahwa tingkah laku yg seperti itu merupakan tanda dari teman semu atau kapan Anda bisa tau bahwa sebenarnya bukan pertemanan yg terjadi yg bisa membuat Anda menjauhinya?
Pertama, Anda harus melihat apakah ada pola yg berulang: dia selalu ada tetapi ketika Anda meminta bantuan dia terus menerus menghilang atau mengatakan: 'maaf jangan sekarang, lain kali saya pasti bantu kamu.' Kali berikutnya, kalimat tersebut kembali berulang.
Berikutnya, Anda perlu menanyakan diri Anda beberapa pertanyaan dan menjawab dengan jujur:
- Apakah Anda terlalu banyak menuntut?
- Apakah Anda bersikap tidak realistik mengenai apa yg bisa teman Anda berikan dan lakukan untuk Anda?
- Apakah Anda mengharapkan dia selalu ada untuk Anda lebih dari apa yg bisa diharapkan dari anggota keluarga Anda?
- Apakah Anda memperlakukan teman Anda sebagai bank, terapis, dokter, atau pemberi perhatian?
- Apakah ada tantangan ataupun tuntutan yg besar terhadap teman Anda tadi?
Jika ternyata Anda telah bersikap realistik mengenai harapan Anda terhadap teman Anda dan apa yg Anda harapkan dari pertemanan dengannya, tetapi teman Anda masih tidak ada ketika Anda membutuhkannya maka dia cuma teman kala senang, pertemanan semu.
Cara terbaik untuk tidak terlibat terlalu dalam dengan teman semacam ini adalah Anda harus waspada mengenai cara dia merespon permintaan kecil Anda ketika Anda memerlukan pertolongan. Apakah dia mendengarkan Anda ketika Anda bicara, atau apakah dia lebih peduli mengenai apa yg dia ingin katakan? Apakah permintaan kecil Anda dikabulkan atau diabaikan? Apakah dia terlalu banyak cari alasan tentang mengapa dia sering kali mengecewakan Anda?
Yang lebih berbahaya dari teman kala senang adalah teman kala susah yg lebih jarang dikenal. Teman semacam ini melakukan perang pikiran yg jika tidak segera dikenali dapat mempengaruhi perkembangan diri Anda, atau harga diri Anda.
Teman ini ingin Anda selalu memiliki masalah dan dirundung malang. Jika Anda bertemu dengan teman ini ketika hidup Anda sedang mengalami masalah, teman ini akan memberi Anda pertanda jelas atau samar bahwa dia tidak akan ada disamping Anda ketika masalah Anda selesai. Teman semacam ini secara langsung maupun tidak juga berusaha semua hubungan dan karir yg Anda miliki berubah buruk. Teman ini berusaha mempermalukan Anda secara pribadi maupun profesional atau mengatur kemalangan dengan cara memberi Anda informasi yg salah ataupun rekomendasi atau referensi yg ditawarkan dengan nada negatif maupun ambivalen.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yg Anda perlu tanyakan kepada diri sendiri untuk menentukan apakah seorang teman ternyata teman semu kala susah:
- Apakah pernah (lebih dari sekali) saran teman ini menimbulkan hal yg memalukan bagi diri Anda secara pribadi maupun profesional?
- Apakah teman ini lebih sering ada untuk Anda ketika situasi sedang buruk atau sedang baik?
- Apakah Anda mendeteksi kecemburuan berlebihan atau bahkan amarah ketika Anda berbagi kabar baik dengannya dibandingkan tepukan di punggung dan dukungan ketika Anda sedang bersedih?
Akhirnya, tulisan ini saya tutup dengan sebuah kalimat bijak: 'a friend in need is a friend indeed'...... semoga bermanfaat.
(disarikan dari buku 'When Friendship Hurts' by Jan Yager, Ph.D)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar