Hedonis kah kita ???
by Arvadi Thoras Hutagalung on Thursday, 28 June 2012 at 14:13 ·
Tentunya...
kita sering ditanya.... apa sih tujuan hidupmu?... apa yg ingin kau
capai sehingga melakukan kegiatan ini dan itu?.... utk apa kamu lakukan
ini?.... lakukan itu?.....
sering kita jwb.... ya utk kepuasan batin.... puas rasanya sdh mencapai apa yg kita cita2kan.... mencapai yg kita inginkan.
salah kah jwban itu?.... pastinya tidak....
tidak ada yg bisa menyalahkan kita kalau melakukan sesuatu yg membuat kita senang.... malah kita sering bilang.... ok lah lakukanlah sesukamu.... yg penting kamu senang.....
Dlm Hedonisme terkandung kebenaran yg mendalam.... manusia menurut kodratnya mencari kesenangan dan berupaya menghindari ketidaksenangan..... apa iya kita selalu mencari kesenangan?.... apakah tdk mungkin jg kita yg membaktikan seluruh hidup kita demi kebaikan org lain dgn niat murni dan tanpa pamrih?....
jd selama kita melakukan kegiatan2 membantu org lain.... memberi sedekah.... melayani kaum miskin.... yg motivasi akhirnya utk kesenangan diri kita..... kita termasuk hedonis..... para hedonis selalu berpikir bahwa sesuatu adalah baik krn disenangi.
hedonisme pastilah egoisme... krn hanya memperhatikan kepentingan dirinya sendiri.... hanya kesenangan diri belaka....
lalu bagaimana kita bersikap agar tdk terjebak menjadi hedonis.... yg melakukan suatu perbuatan baik... menolong org... melayani org... ternyata hanya utk menyenangkan diri sendiri... agar dipuji... agar dianggap.... agar dikenal.... dll yg akhirnya egoisme?....
Ada jg yg bilang.... sy tdk mencari kesenangan... tp kebahagiaan.... nah apa bedanya?
menurut Aristoteles,kalau seseorang menjalankan fungsinya dgn baik... melakukan hal2 yg baik maka akhirnya dia bahagia.
Manusia mencapai kebahagiaan dgn menjalankan secara paling baik kegiatan2 rasionalnya/akal budinya.... dan tdk cukup kita melakukannya beberapa kali sj... tapi hrs sbg suatu SIKAP TETAP.
kegiatan2 rasional itu hrs dijalankan dgn disertai KEUTAMAAN (VIRTUE).... sehingga setiap perbuatan kita tdk hanya diukur dari norma dan prinsip moral sj tp apakah kita sendiri orang baik atau buruk....
keutamaan memperhatikan 'being' manusianya.... tdk sekedar 'doing' manusianya.
org yg melakukan.... doing... perbuatan2 baik spt sedekah... membantu yg miskin... memberi sumbangan uang...dll.... belum tentu adalah org yg baik.
Jadi 'doing' yg baik baru punya nilai moral baik jika 'being' nya jg baik.... dilakukan org2 yg bermoral baik..... hehehe...
sering kita jwb.... ya utk kepuasan batin.... puas rasanya sdh mencapai apa yg kita cita2kan.... mencapai yg kita inginkan.
salah kah jwban itu?.... pastinya tidak....
tidak ada yg bisa menyalahkan kita kalau melakukan sesuatu yg membuat kita senang.... malah kita sering bilang.... ok lah lakukanlah sesukamu.... yg penting kamu senang.....
Dlm Hedonisme terkandung kebenaran yg mendalam.... manusia menurut kodratnya mencari kesenangan dan berupaya menghindari ketidaksenangan..... apa iya kita selalu mencari kesenangan?.... apakah tdk mungkin jg kita yg membaktikan seluruh hidup kita demi kebaikan org lain dgn niat murni dan tanpa pamrih?....
jd selama kita melakukan kegiatan2 membantu org lain.... memberi sedekah.... melayani kaum miskin.... yg motivasi akhirnya utk kesenangan diri kita..... kita termasuk hedonis..... para hedonis selalu berpikir bahwa sesuatu adalah baik krn disenangi.
hedonisme pastilah egoisme... krn hanya memperhatikan kepentingan dirinya sendiri.... hanya kesenangan diri belaka....
lalu bagaimana kita bersikap agar tdk terjebak menjadi hedonis.... yg melakukan suatu perbuatan baik... menolong org... melayani org... ternyata hanya utk menyenangkan diri sendiri... agar dipuji... agar dianggap.... agar dikenal.... dll yg akhirnya egoisme?....
Ada jg yg bilang.... sy tdk mencari kesenangan... tp kebahagiaan.... nah apa bedanya?
menurut Aristoteles,kalau seseorang menjalankan fungsinya dgn baik... melakukan hal2 yg baik maka akhirnya dia bahagia.
Manusia mencapai kebahagiaan dgn menjalankan secara paling baik kegiatan2 rasionalnya/akal budinya.... dan tdk cukup kita melakukannya beberapa kali sj... tapi hrs sbg suatu SIKAP TETAP.
kegiatan2 rasional itu hrs dijalankan dgn disertai KEUTAMAAN (VIRTUE).... sehingga setiap perbuatan kita tdk hanya diukur dari norma dan prinsip moral sj tp apakah kita sendiri orang baik atau buruk....
keutamaan memperhatikan 'being' manusianya.... tdk sekedar 'doing' manusianya.
org yg melakukan.... doing... perbuatan2 baik spt sedekah... membantu yg miskin... memberi sumbangan uang...dll.... belum tentu adalah org yg baik.
Jadi 'doing' yg baik baru punya nilai moral baik jika 'being' nya jg baik.... dilakukan org2 yg bermoral baik..... hehehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar